TjatKi (catatan kaki masa kini)

...banyak hal dapat diungkapkan, melalui catatan kaki ini apapun dapat di bahas bersama
demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik...

SIM Akuntansi

Posted by Aaron On 6:10 AM 0 komentar

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

* Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian.

* Sistem buku besar/ pelaporan keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

* Sistem pelaporan manajemen

yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa.

Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

* Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
* Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
* Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
* Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

segala tentang sistem informasi manajemen.....
visit : http://www.sim.kuliahbersama.com


Apa itu Keamanan Informasi?
Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
         1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
         2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
         3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.

Mengapa diperlukan keamanan informasi?
Keamanan informasi memproteksi informasi dari ancaman yang luas untuk memastikan kelanjutan usaha, memperkecil rugi perusahaan dan memaksimalkan laba atas investasi dan kesempatan usaha. Manajemen sistem informasi memungkinkan data untuk terdistribusi secara elektronis, sehingga diperlukan sistem untuk memastikan data telah terkirim dan diterima oleh user yang benar.

Apa Isi dari ISO-17799 ? 
Isi ISO 17799, meliputi :
         10 control clauses (10 pasal pengamatan)
         36 control objectives (36 objek/sasaran pengamanan)
         127 controls securiy (127 pengawasan keamanan)
10 control clouse tersebut, antara lain:
Security Policy 
System Access Control
Communication & Operations Management
System Development and Maintenance
Physical and Environmental Security
Compliance
Personnel Security
Security Organization (Information Security)
Asset Classification and Control
Business Continuity Management (BCM)
Security Policy (kebijakan keamanan), mengarahkan visi dan misi manajemen agar kontinuitas bisnis dapat dipertahankan dengan mengamankan dan menjaga integritas/keutuhan informasi-informasi krusial yang dimiliki oleh perusahaan.
Security Policy sangat diperlukan mengingat banyak ditemuinya masalah-masalah non teknis salah satunya penggunaan password oleh lebih dari satu orang. Hal ini menunjukan tidak adanya kepatuhan dalam menerapkan sistem keamanan informasi. Harus dilakukan inventarisasi data-data perusahaan. Selanjutnya dibuat peraturan yang melibatkan semua departemen sehingga peraturan yang dibuat dapat diterima oleh semua pihak. Setelah itu rancangan peraturan tersebut diajukan ke pihak direksi. Setelah disetujui, peraturan tersebut dapat diterapkan.
Security Policy meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Information security infrastructure
b. Information security policy
System Access Control (sistem kontrol akses), mengendalikan/membatasi akses user terhadap informasi-informasi yang telah diatur kewenangannya, termasuk pengendalian secara mobile-computing ataupun tele-networking. Mengontrol tata cara akses terhadap informasi dan sumber daya yang ada meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Access control.
b. User Access Management.
c. User Responsibilities.
d. Network Access Control
e. Operation System access Control
f. Application Access Control.
g. Monitor system Access and use.
h. Mobile Computing and Telenetworking.
Communication and Operations Management (manajemen komunikasi dan operasi), menyediakan perlindungan terhadap infrastruktur sistem informasi melalui perawatan dan pemeriksaan berkala, serta memastikan ketersediaan panduan sistem yang terdokumentasi dan dikomunikasikan guna menghindari kesalahan operasional. Pengaturan tentang alur komunikasi dan operasi yang terjadi meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Operational procedures and reponsibilities.
b. System Planning and acceptance.
c. Protection against malicious software.
d. Housekeeping
e. Network Management.
f. Media handling and security.
g. Exchange of Information and software.
System Development and Maintenance (pengembangan sistem dan pemeliharaan), memastikan bahwa sistem operasi maupun aplikasi yang baru diimplementasikan mampu bersinergi melalui verifikasi/validasi terlebih dahulu sebelum diluncurkan ke live environment.
Penelitian untuk pengembangan dan perawatan sistem yang ada meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Security requirements of system.
b.         Security in application system.
c. Cryptographic control
d. Security of system files
e. Security in development and support process.
Physical and Environmental Security (keamanan fisik dan lingkungan), membahas keamanan dari segi fisik dan lingkungan jaringan, untuk mencegah kehilangan/ kerusakan data yang diakibatkan oleh lingkungan, termasuk bencana alam dan pencurian data dalam media penyimpanan atau fasilitas informasi yang lain. Aspek yang dibahas antara lain:
a. Secure Areas
b. Equipment security
c. General Control
Compliance (penyesuaian), memastikan implementasi kebijakan-kebijakan keamanan selaras dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk persyaratan kontraktual melalui audit sistem secara berkala. Kepatuhan yang mengarah kepada pembentukan prosedur dan aturan – aturan sesuai dengan hukum yang berlaku meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Compliance with legal requirements
b. Reviews of security policy and technical comliance.
c. System audit and consideration
Personnel Security (keamanan perorangan), mengatur tentang pengurangan resiko dari penyalahgunaan fungsi penggunaan atau wewenang akibat kesalahan manusia (human error), sehingga mampu mengurangi human error dan manipulasi data dalam pengoperasian sistem serta aplikasi oleh user, melalui pelatihan-pelatihan mengenai security awareness agar setiap user mampu menjaga keamanan informasi dan data dalam lingkup kerja masing-masing.
Personnel Security meliputi berbagai aspek, yaitu :
a. Security in Job Definition and Resourcing.
b. User Training.
c. Responding to Security Incidens and Malfunction.
Security Organization (organisasi keamanan), mengatur tentang keamanan secara global pada suatu organisasi atau instansi, mengatur dan menjaga integritas sistem informasi internal terhadap keperluan pihak eksternal termasuk pengendalian terhadap pengolahan informasi yang dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing). Aspek yang terlingkupi, yaitu :
a. Security of third party access
b. Outsourcing
Asset Classification and Control (klasifikasi dan kontrol aset), memberikan perlindungan terhadap aset perusahaan dan aset informasi berdasarkan level proteksi yang ditentukan. Membahas tentang penjagaan aset yang ada meliputi berbagai aspek, diantaranya :
a. Accountability for Assets.
b. Information Classification.
Business Continuity Management (manajemen kelanjutan usaha), siap menghadapi resiko yang akan ditemui didalam aktivitas lingkungan bisnis yang bisa mengakibatkan ”major failure” atau resiko kegagalan yang utama ataupun ”disaster” atau kejadian buruk yang tak terduga, sehingga diperlukan pengaturan dan manajemen untuk kelangsungan proses bisnis, dengan mempertimbangkan:
a. Aspects of business continuity management
Membangun dan menjaga keamanan sistem manajemen informasi akan terasa jauh lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan memperbaiki sistem yang telah terdisintegrasi. Penerapan standar ISO 17799 akan memberikan benefit yang lebih nyata bagi organisasi bila didukung oleh kerangka kerja manajemen yang baik dan terstruktur serta pengukuran kinerja sistem keamanan informasi, sehingga sistem informasi akan bekerja lebih efektif dan efisien. 
36 objek pengamatan/pengawasan keamanan merupakan uraian dari aspek 10 control clouse tersebut

Aset dan aspek yang dinilai dalam ISO 17799
                  •            Information assets (aset informasi),
                  •            Software assets (aset perangkat lunak yang dimiliki),
                  •            Physical assets (aset fisik) dan
                  •            Services (pelayanan).
         Apa itu ISO 17799?
                  ¬ ISO 17799 merupakan suatu struktur dan rekomendasi pedoman yang diakui secara internasional untuk keamanan informasi.
                  ¬ Suatu proses keamanan informasi yang menyeluruh yang dapat diusahakan atau di implementasikan bagi perusahaan agar memperoleh manfaat keamanan yang diinginkan.
                  ¬ Proses evaluasi, implementasi, pemeliharaan dan pengaturan keamanan informasi yang singkat.
                  ¬ Upaya penggunaan oleh konsorsium perusahaan untuk memenuhi kebutuhan industri.
                  ¬ ISO 17799 merupakan proses yang seimbang antara fisik, keamanan secara teknikal dan prosedur, serta keamanan pribadi.
         ISO-17799 bukan merupakan:
                  Sebuah aturan atau ketetapan yang dikeluarkan pemerintah
                  Sebuah standard teknis atau standard yang berdasarkan pada orientasi produk/teknologi.
                  Sebuah metodologi evaluasi perlengkapan (alat) seperti kriteria umum (CC/ISO 15408), yang disepakati untuk fungsi tertentu atau jaminan yang terdapat pada peralatan yang diproduksi khusus.
                  Bagian “General Accepted System Security Principles” atau “GASSP”, yang merupakan bagian dari kumpulan penerapan sistem keamanan yang terbaik.
                  Bagian dari 5 point yang terdapat di “Guidelines for the Management of IT Security”, atau GMITS / ISO-13335, yang menyediakan sebuah konsep kerangka kerja (framework) untuk manajemen keamanan IT.
                  Sistem yang menuntun pada sertifikasi keamanan (untuk saat ini, hanya BS 7799-2 dan derivatif nasional yang menyediakan sebuah proses sertifikasi).
                  ISO 17799 tidak mengkhususkan obligasi manapun yang berhubungan dengan metode penaksiran resiko. Cukup memilih apa saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Keuntungan menerapkan ISO-17799
Keuntungan utama dari BS7799/ISO17799 berhubungan dengan kepercayaan publik. Sama seperti ISO 9000 yang mencerminkan jaminan kualitas.
         Standar ini merupakan tanda kepercayaan dalam seluruh keamanan perusahaan. 
         Manajemen kebijakan terpusat dan prosedur.
         Menjamin layanan informasi yang tepat guna.
         Mengurangi biaya manajemen,
         Dokumentasi yang lengkap atas segala perubahan/revisi.
         Suatu metoda untuk menentukan target dan mengusulkan peningkatan.
         Basis untuk standard keamanan informasi internal perusahaan
Suatu organisasi yang menerapkan ISO 17799 akan mempunyai suatu alat untuk mengukur, mengatur dan mengendalikan  informasi yang penting bagi operasional sistem mereka. Pada gilirannya ini dapat mendorong kearah kepercayaan pelanggan, efisiensi dan efektifitas.

PUSTAKA

Ferdinand Aruan, Tugas Keamanan Jaringan Informasi (Dosen. Dr. Budi Rahardjo) Tinjauan Terhadap ISO 17799 - Program Magister Teknik Elektro Bidang Khusus Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung 2003
Indocommit, Kepatuhan terhadap Sistem Keamanan Informasi http://www.indocommit.com/index.html?menu=29&idnews=1506&kid=0&PHPSESSID=ac0fa9bf4b764ea21e26b230102b4ecb, 23 Desember 2005
Jacquelin Bisson, CISSP (Analis Keamanan Informasi, Callio Technologies) & René Saint-Germain (Direktur Utama, Callio Technologies), Mengimplementasi kebijakan keamanan dengan standar BS7799 /ISO17799 untuk pendekatan terhadap informasi keamanan yang lebih baik, White Paper, http://202.57.1.181/~download/ linux_opensource/ artikel+tutorial/general_tutorials/wp_iso_id.pdf
News Release,  ISO17799: Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi http://www.nevilleclarke.com/newsReleases/newsController.php?do=toNews&id=45 April 27, 2006
Sany Asyari, Keamanan Jaringan Berdasarkan ISO 17799, http://sanyasyari.com/2006/09/26/keamanan-jaringan-berdasarkan-iso-17799/ 26 September 2006


 
(Penulis: Melwin Syafrizal, S.Kom)

segala tentang sistem informasi manajemen.....
visit : http://www.sim.kuliahbersama.com

Tanggal 30 Juni 2007 kemarin, penulis ada acara kunjungan ke Biro Kepegawaian Setda DIY. Sempat tercengang juga, sedemikian kentalnya budaya yang berbau e. Yang menarik adalah adanya SIMPEGDA (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah) yang berbasis web. Dari segi tampilan dan fasilitas sih biasa saja. Yang bagus adalah infrastruktur jaringan antar SKPD dan sistem prosedur yang sudah bagus. Di sana semua SKPD sudah terkoneksi dalam satu jaringan intranet. Uniknya mereka menyewa layanan kabel dari suatu Internet Service Provider. Alasannya di DIY jaringan wireless sudah terlalu crowded, jadi mau tidak mau harus mengalah, karena kalah start. Aneh ya, kok di sini pihak pemerintah kok mau mengalah, di daerah lain kalau urusan pemanfaat frekuensi ini pemerintah ya nomor satu. Yang lain harus mengalah.
Di DIY, Simpeg dikembangkan secara bertahap. Awalnya pihak dari BID (Badan Informasi Daerah) DIY membentuk jaringan antar SKPD. Karena alasan teknis, BID memutuskan memakai layanan kabel dari salah satu ISP yang ada di sana. Setelah jaringan terbentuk dan muncul gagasan untuk membangun Sistem Informasi Kepegawaian. Akhirnya dikembangkan Simpeg berbasis web yang datanya diambil dari PUPNS tahun 2003. Setelah data dasar masuk di database, kemudian ditunjuklah seorang operator dari masing-masing SKPD. Operator di sini bertanggung jawab atas data di SKPDnya sendiri.
Uniknya lagi, di sini pembangunan Simpeg dilakukan dengan cara swakelola. Menurut penulis memang seharusnya begitu, karena urusan pegawai adalah urusan yang kompleks. Banyak alur yang harus disesuaikan dengan berbagai macam peraturan. Belum lagi keragaman pemahaman dan ketidaksamaan pelaksanaan di tiap daerah. Dengan swakelola maka dapat diperoleh program sesuai dengan kebutuhan. Memang syaratnya harus ada tenaga yang ahli di bidang itu. Dan sulit, memang mencari tenaga ahli pemrograman di pemerintahan. S1 komputer sih banyak... Ya, begitulah Indonesia... :D
Dari yang penulis pernah baca, implementasi Teknologi Informasi 86% gagal. Dan trilyunan rupiah terbuang sia-sia karena perencanaan yang kurang matang. Sebenarnya kalo ditilik lebih lanjut peran kesuksesan Teknologi Informasi Komunikasi lebih dominan dari faktor di luar TIK itu sendiri.
Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya berperan sekitar 20%.
Komponen TIK adalah:

  • hardware
  • software
  • jaringan
  • database
Sedangkan 80% sisanya adalah faktor-faktor berikut:
  • Sumber Daya Manusia
  • organisasi
  • budaya kerja
  • sistem prosedur
  • sistem / payung hukum
  • dukungan pimpinan, meliputi: dana dan kesinambungan
  • integrasi antar sistem
Lebih parahnya lagi faktor yang cuma 20% ini kebanyakan juga sering bermasalah. Banyak kasus software yang dikembangkan hanya asal-asalan. Mungkin hanya asal dapat proyek, atau tanpa perencanaan yang matang. Contohnya di Simpeg, di satu sisi pengembang buta masalah kepegawaian dan di sisi lain tidak ada dukungan dari end user. Beberapa bingung karena tidak ada petunjuk atau pengetahuan yang mencukupi, dan lainnya karena takutnya perubahan budaya karena adanya sistem yang baru. Studi kasus di suatu daerah yang stafnya tidak mau mendampingi karena jika simpeg berjalan maka semua tindakannya bisa direkam. Dalam hal ini karena simpeg di daerahnya ditambahkan fasilitas absen. Ada suatu kasus lagi di suatu daerah website pemdanya hanya dibuat dalam waktu 2 hari. Kok seperti membuat candi Sewu saja. Hal ini karena tidak ada kontrak yang jelas antara developer dan end user. Di sini developer hanya membuat software dan tampilan tanpa menyediakan isinya. ya memang mudah, tinggal modif CMS dan tambal sulam dikit-dikit dan wallaa.. jadilah suatu website pemda.
Kalau di DIY sepertinya sudah tahu faktor yang 80%. Di sana para petugas diberikan SK. Dan konsekuensi dari SK itu mereka mempunyai hak dan kewajiban sehingga jelas. Sistem dan prosedur di sana juga jelas. Data menjadi tanggungan tiap-tiap SKPD. Sementara acoount ke simpeg dibagi menjadi 3 kelompok:
  1. guest : bisa melihat data tertentu saja
  2. operator: bisa melihat, entry, edit data di SKPDnya sendiri
  3. admin : memiliki akses penuh ke program simpeg
Kejelasan sitem dan prosedur juga dapat dilihat dari koordinasi yang bagus antara BID dan Biro Kepegawaian. Pemandangan yang jarang saya lihat di sini.
Walaupun dari pihak pemda-DIY mengatakan bahwa sistem di sana masih jauh dari sempurna dan masih perlu dikembangkan lagi namun menurut saya sudah sangat layak untuk dicontoh. Dan yang membuat saya kagum lagi, mereka bersedia sharing untuk mengimplementasi IT di daerah-daerah.

(dikutip dari :http://www.gecko.web.id/implementasi-ti/sistem-informasi-manajemen-berbasis-web-di-diy)

segala tentang sistem informasi manajemen.....
visit : http://www.sim.kuliahbersama.com